4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa
Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan
mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon
seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G
menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik,
contohnya telpon pintar dan laptop menggunakan modem USB.
Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang dikomersilkan di dunia yaitu
standar WiMAX (Korea Selatan) dan
standar Long Term Evolution (LTE) (Swedia).
Di Indonesia, WiMAX pertama kali diluncurkan oleh PT. FirstMedia dengan
merek dagang Sitra WiMAX sejak Juni 2010. Kemudian teknologi LTE pertama kali
diluncurkan oleh PT. Internux dengan merek dagang Bolt Super 4G LTE sejak 14
November 2013.
Kelebihan Teknologi 4G LTE :
- Teknologi
LTE menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink 75 Mbps
- LTE
menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang
mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang
masing-masing sebesar 180 kHz
- Mendukung
gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan ITU-R
- Untuk di
perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi dan digunakan untuk mendukung
kecepatan tinggi mobile broadband
- Mendukung
MBSFN (Multicast Broadcast Single Frequency Network)
- Peningkatan
dukungan mobilitas tinggi
Kekurangan Teknologi 4G LTE :
- Biaya
untuk infrastruktur jaringan baru realtif mahal
- Jaringan
harus diperbaharui maka peralatan baru harus diinstal
- LTE
menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple Output), tentunya memerlukan
antena tambahan pada pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi data
- Sebagai
akibatnya jika terjadi pembaharuan jaringan maka pengguna perlu membeli
mobile device baru agar dapat menikmati jaringan yang mendukung teknologi
LTE
Spesifikasi 4G
Jaringan
4G secara spesifik diarahkan untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi dan
kecepatan transfer data yang tinggi pula.
Jaringan
ini ditujukan untuk memberikan kualitas penerimaan yang lebih baik, aliran
transfer data lebih stabil, serta pertukaran informasi lebih cepat.
International
Telecommunication Union (ITU) atau organisasi yang mengawasi standar untuk
jaringan nirkabel menyatakan bahwa kemajuan signifikan untuk layanan pesan
multimedia, termasuk layanan video, merupakan suatu hal yang harus segera
dicapai.
4G
mampu memberikan kecepatan transfer data minimal 100 megabit per detik saat
pengguna bergerak pada kecepatan tinggi (seperti ketika sedang berada di kereta
api), serta sebesar satu gigabit per detik dalam posisi diam.
Ponsel
dan perangkat mobile pada jaringan 4G juga menggunakan teknologi Internet Protocol
(IP) untuk memungkinkan transfer data melalui paket, alih-alih menggunakan
metode telepon tradisional.
Kemajuan Menuju 4G
Salah
satu implementasi jaringan 4G terdapat pada teknologi WiMax, yang merupakan
versi lebih cepat dari transfer data nirkabel melalui jaringan WiFi.
LTE
adalah teknologi lain yang berusaha mendapatkan standar 4G meskipun belum cukup
memenuhi persyaratan ITU untuk kecepatan data.
Meskipun
demikian, WiMax dan LTE telah diberi label sebagai jaringan 4G, meskipun
pengakuannya masih memicu sedikit kebingungan dan kontroversi.
Karena
kedua metode tersebut menggunakan paket IP dan telah menunjukkan kemajuan
dibandingkan standar 3G, ITU akhirnya menyetujui pelabelan mereka sebagai 4G.
Jaringan Awal Sebelum 4G
Jaringan
nirkabel pertama, yang dikenal sebagai 1G, diluncurkan pada tahun 1980.
2G
kemudian diperkenalkan pada awal 1990-an yang memungkinkan lebih banyak
transmisi per saluran komunikasi.
Selanjutnya,
peletakan dasar 3G mulai dilakukan pada akhir tahun 1990-an dan mulai diterapkan
di sebagian besar dunia di awal abad ke-21.
Sementara
jaringan 3G merupakan yang pertama memungkinkan aplikasi multimedia, jaringan
4G menjanjikan membawa teknologi dasar ini ke level berikutnya.
Sejarah
Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
- Generasi
pertama: hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan
kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic
Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
- Generasi
kedua: dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan
CDMA2000 1xRTT.
- Generasi
ketiga: digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi
(high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar
(broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Secara sederhana, dapat diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog
/ PSTN yang menggunakan seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN.
Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5
yaitu digital, kecepatan menengah
(hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis
data seperti GPRS (General Packet
Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet
Data Network) pada domain CDMA.
Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang
kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama
seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon
genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications
System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai
14,4 Mbit/detik).
Sekilas Teknologi 4G
Sistem 4G menyediakan solusi IP yang komprehensif di mana suara, data, dan
arus multimedia dapat sampai kepada
pengguna kapan saja dan di mana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari
generasi sebelumnya. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan
untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini
akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu
menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang
dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis
layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai
nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session
Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat
digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan
tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4 GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice
dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.
Penerapan 4G di
Indonesia
Sitra WiMAX
Sitra WiMAX merupakan operator 4G pertama berbasis WiMAX yang meluncurkan
layanan 4G Wireless Broadband di Indonesia pada bulan Juni 2010. Sitra WiMAX
adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia
Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di
daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Provinsi Banten, Sumatera Utara, dan
Provinsi NAD.
Telkomsel 4G LTE
Selama konferensi APEC pada tanggal 1–8 Oktober 2013 di Bali, Telkomsel melakukan percobaan
jaringan 4G LTE. Jaringan Telkomsel 4G LTE dioperasikan pada frekuensi
1800 MHz. Sebagai bagian dari program, simcard bermerek "simPATI LTE
Trial Edition" dijual di lokasi tersebut. Sekarang, Telkomsel 4G LTE telah
melebarkan sayapnya di Jakarta dan Bali. Kartu uSIM card (Kartu perdana
pendukung layanan 4G LTE) Telkomsel sekarang tersedia di GraPARI sekitar
Jakarta dan Bali.dan pelanggan dapat menukarkan kartu lamanya dengan kartu uSIM
tanpa harus berganti nomor dan tidak dipungut biaya.
Bolt Super 4G LTE
Bolt Super 4G LTE merupakan merek
dagang dari PT. Internux yang menyediakan layanan 4G LTE sejak 14 November
2013. Area layanan yang dijangkau untuk pertama kali adalah Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang dan Bekasi dengan potensi pasar sekitar 30 juta orang.
Teknologi yang diterapkan adalah Time Division Duplex (TDD-LTE) pada frekuensi
2300 MHz.
XL HotRod 4G LTE
XL
Axiata melakukan ujicoba terhadap jaringan 4G LTE di Kota
Kasablanka, Central Park, Euphoria Lounge Menara Prima, XL Xplor Senayan
City dan Graha XL pada 28 Oktober 2014. Kecepatan internet XL 4G LTE diklaim
dapat mencapai 100 Mbps. SIM Card XL khusus 4G LTE dibagikan secara cuma-cuma
kepada pengguna yang ingin mengujicoba layanan tersebut. Percobaan ini
dilakukan bersamaan dengan peluncuran logo dan motto baru XL Axiata. Setelah
ujicoba, XL akan melebarkan sayap 4G LTE di 5 kota besar di Indonesia.
Indosat Super 4G-LTE
Indosat melakukan ujicoba
terhadap jaringan 4G LTE di daerah sekitar Monumen
Nasional, Jakarta Pusat pada 20 November 2014 dengan menggunakan media BTS di
atas Gedung Indosat. Kecepatan internet Indosat Super 4G-LTE diklaim dapat
mencapai 185 Mbps download dan 41 Mbps upload. SIM Card Indosat Super 4G-LTE
disediakan di sekitar area Monumen Nasional. Ujicoba ini dilakukan bersamaan
dengan Ulang tahun Indosat yang ke 47. Setelah diujicoba, Indosat akan
melebarkan sayap 4G LTE di 23 kota lainnya.
Smartfren 4G LTE
Smartfren menargetkan tahun ini jumlah BTS bertambah dari 6.000 menjadi
10.000. Untuk jaringan, Smartfren menggandeng vendor Nokia dan ZTE. Pembagian
pengerjaannya, sisi barat akan digarap oleh Nokia, sementara sisi timur
ZTE.Saat ini, rencana penerapan 4G Smartfren masih dalam tahap pemasangan
infrastruktur. Diprediksikan paling cepat di semester kedua tahun ini sudah
siap bermigrasi.
Referensi: